KonotasiNews.

KonotasiNews.

Menyajikan Berita Berimbang. Menerapkan Kaidah-Kaidah Dan Kode Etik Jurnalistik. Mengedepankan Nilai-Nilai Nasionalisme Demi Persatuan Dan Kemajuan Republik Indonesia.

  • Zucchini Noodles: Menikmati Masakan Rumahan, Mie Sehat Tanpa Gluten
  • Scallops Goreng dengan Saus Vanilla ala Napa dan Sonoma
  • Ayam Oseng Bawang Krispi: Paduan Lezat Oseng Bawang dan Ayam Goreng Renyah
  • Ube Brulee: Dessert Eksklusif dengan Sentuhan Ubi Ungu
  • Jalangkote Makassar: Petualangan Kuliner di Tanah Sulawesi
  • Summer Fruit Salad: Camilan Sehat dan Segar!
  • Sushi Crepes: Dessert Unik yang Menyajikan Kelezatan Crepes dan Whipped Cream
  • Burrata Manis dan Pedas: Kelezatan Creamy dengan Sentuhan Jeruk dan Kuah Madu

Get In Touch

Pasar Minyak Dunia Gejolak, Rusia Potong 500.000 Barel Per hari

KonotasiNews, Pasar Minyak Dunia Gejolak, Rusia Potong 500.000 Barel Per hari

KonotasiNews - Minyak, sumber energi utama dunia, kini menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan. Negara-negara Barat dan sekutunya membuat tindakan untuk membatasi harga minyak Rusia. Dalam hal ini, Rusia memutuskan untuk mengambil tindakan dan mempersiapkan diri dengan langkah-langkah baru.

Pada Jumat (10/2/2023), Wakil Perdana Menteri Alexander Novak membuat pengumuman penting. Ia mengumumkan bahwa Rusia akan memangkas produksi minyak mentah sebesar 5% pada bulan berikutnya. Langkah ini diambil untuk memulihkan hubungan pasar yang terdistorsi.

"Rusia akan sukarela mengurangi produksi sebanyak 500.000 barel per hari pada bulan Maret," ujar Novak, seperti dikutip oleh AFP. "Kami tidak akan menjual minyak kepada mereka yang mematuhi prinsip 'batas harga'," tambahnya, dilansir Reuters.

Pengumuman ini membuat pasar minyak dunia bergejolak. Harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar 2,5% menjadi US$ 86,6 per barel. Kremlin juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan anggota OPEC+ tentang keputusan memangkas produksi. Namun, Novak menjelaskan bahwa tindakan ini bersifat sukarela dan tidak memerlukan konsultasi formal.

Sejak 5 Desember lalu, G7, Uni Eropa, dan Australia setuju untuk melarang asuransi, keuangan, dan perantara maritim dalam wilayahnya untuk melayani pelayaran minyak Rusia jika harganya melebihi US$ 60 per barrel. Uni Eropa juga menegaskan embargonya dengan melarang pembelian produk minyak Rusia dan menetapkan batas harga baru mulai 5 Februari. Manuver ini sebagai balasan atas serangan Rusia ke Ukraina yang dinilai ilegal oleh Barat.

Rusia adalah salah satu pengekspor minyak terbesar dunia, setelah Arab Saudi. Dengan adanya tindakan dari Barat, Presiden Vladimir Putin menegaskan akan memperketat penjualan ke negara-negara yang menerapkan batas harga. Bagaimana kelanjutan dari situasi ini akan berlangsung, masih menjadi tanda tanya.

img
Author

KonotasiNews

0 Comments

Post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *