Dalam sebuah langkah strategis untuk mendukung pembiayaan anggaran negara, Pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp27 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) yang digelar pada 20 Agustus 2024. Melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang ini mendapatkan respons positif dari pasar, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp104,07 triliun.

Lelang yang dilaksanakan melalui sistem Bank Indonesia (BI) ini mencakup berbagai seri SUN, termasuk penerbitan baru dan pembukaan kembali seri-seri yang telah ada. Seri-seri yang dilelang antara lain SPN03241120 (penerbitan baru), SPN12250807 (pembukaan kembali), FR0104 (penerbitan baru), FR0103 (pembukaan kembali), FR0098 (pembukaan kembali), FR0097 (pembukaan kembali), dan FR0102 (pembukaan kembali).

Seri FR0103 menjadi primadona dalam lelang kali ini, dengan serapan terbesar mencapai Rp11,7 triliun. Seri ini menerima penawaran masuk sebesar Rp30,62 triliun, dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan tercatat sebesar 6,65998 persen. Kepercayaan investor yang tinggi terhadap seri ini mencerminkan stabilitas ekonomi serta prospek pengembalian yang menjanjikan.

Tak kalah signifikan, seri FR0104 juga menunjukkan kinerja yang solid, dengan pemerintah menyerap dana sebesar Rp11 triliun dari penawaran masuk yang mencapai Rp50,59 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk seri ini adalah 6,50102 persen, menjadikannya pilihan menarik bagi para investor yang mencari keseimbangan antara risiko dan keuntungan.

Selain kedua seri unggulan tersebut, pemerintah juga menyerap dana dari beberapa seri lainnya. Seri FR0097 berhasil menarik Rp2,3 triliun dari penawaran masuk sebesar Rp6,21 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,85998 persen. Sementara itu, dari seri SPN12250807, pemerintah menyerap Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang sebesar 6,43000 persen dari penawaran masuk Rp5,66 triliun.

Seri FR0098 dan FR0102 masing-masing menyumbang Rp600 miliar dan Rp200 miliar terhadap total serapan, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang masing-masing sebesar 6,73972 persen dan 6,88821 persen. Penawaran untuk kedua seri ini juga cukup kompetitif, mencerminkan minat yang konsisten dari investor.

Menariknya, meskipun seri SPN03241120 menerima penawaran masuk sebesar Rp2,03 triliun, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana dari seri ini, menunjukkan selektivitas dan strategi yang hati-hati dalam mengelola utang negara.

Dengan keberhasilan lelang ini, Pemerintah tidak hanya memperkuat pembiayaan anggaran, tetapi juga mengirimkan sinyal positif kepada pasar mengenai stabilitas dan kepercayaan terhadap ekonomi nasional. Seri-seri SUN yang berhasil dilelang menunjukkan minat yang kuat dari investor, sekaligus mencerminkan optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.