Dalam peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi panggung utama dari sebuah perayaan yang tak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menatap masa depan yang gemilang. Di balik kemegahan upacara yang dihadiri oleh para pejabat tinggi negara, terdapat sebuah sinergi yang menarik perhatian—kehadiran para investor utama yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara.

Di antara mereka, Sugianto Kusuma, yang lebih dikenal dengan nama Aguan, tampil sebagai sosok yang mencuri perhatian. Sebagai pemimpin Agung Sedayu Group, raksasa properti yang telah mengubah lanskap Jakarta dengan proyek-proyek prestisiusnya seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Aguan kini menatap peluang baru di Nusantara.

Dengan komposisi anggota yang melibatkan sepuluh raksasa bisnis, seperti Salim Group, Sinarmas, Pulau Intan, Djarum, Wings Group, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, Kawan Lama, dan Alfamart, Konsorsium Nusantara menjadi kekuatan ekonomi yang tidak bisa diabaikan. Mereka hadir tidak hanya sebagai saksi dari upacara bersejarah ini, tetapi juga sebagai motor penggerak di balik pembangunan IKN.

Dalam wawancaranya di Swiss-Otel, IKN, Aguan tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap apa yang telah dicapai di ibu kota baru ini. "Lengkap semua datang. Kesannya luar biasa," ujarnya dengan nada penuh kepuasan. Tak hanya itu, ia juga memberikan pujian tinggi terhadap arsitektur bangunan-bangunan ikonik di IKN, termasuk Istana Negara dan Istana Garuda, yang menurutnya telah mencapai tingkat kesempurnaan.

Namun, di balik pujian tersebut, Aguan juga mengangkat sebuah pesan yang lebih dalam—bahwa keberhasilan IKN tidak hanya dapat diukur dengan pandangan skeptis dari kejauhan. "Kalau misalnya orang tidak lihat dengan mata sendiri, bisa bicara sesuka yang mana yang kurang begitu optimis. Tapi setelah kita udah lihat hasilnya, sangat optimis sekali IKN pasti sukses," ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Pernyataan ini bukan hanya sekadar optimisme pribadi, tetapi juga sebuah ajakan bagi bangsa ini untuk menyaksikan sendiri transformasi besar yang sedang terjadi. IKN bukan hanya sebuah proyek; ia adalah simbol dari ambisi dan harapan yang mulai terwujud, menjawab keraguan dengan realita yang tak terbantahkan.