Menyajikan Berita Berimbang. Menerapkan Kaidah-Kaidah Dan Kode Etik Jurnalistik. Mengedepankan Nilai-Nilai Nasionalisme Demi Persatuan Dan Kemajuan Republik Indonesia.

  • Zucchini Noodles: Menikmati Masakan Rumahan, Mie Sehat Tanpa Gluten
  • Ayam Oseng Bawang Krispi: Paduan Lezat Oseng Bawang dan Ayam Goreng Renyah
  • Scallops Goreng dengan Saus Vanilla ala Napa dan Sonoma
  • Ube Brulee: Dessert Eksklusif dengan Sentuhan Ubi Ungu
  • Jalangkote Makassar: Petualangan Kuliner di Tanah Sulawesi
  • Sushi Crepes: Dessert Unik yang Menyajikan Kelezatan Crepes dan Whipped Cream
  • Summer Fruit Salad: Camilan Sehat dan Segar!
  • Burrata Manis dan Pedas: Kelezatan Creamy dengan Sentuhan Jeruk dan Kuah Madu

Get In Touch

Pemerintah Proses Impor 2 Juta Ton Beras untuk 2024: Manfaat dan Antisipasi Tantangan Kebutuhan Pangan

KonotasiNews, Pemerintah Proses Impor 2 Juta Ton Beras untuk 2024: Manfaat dan Antisipasi Tantangan Kebutuhan Pangan

Jakarta - Pemerintah Indonesia telah memulai proses impor beras sebanyak 2 juta ton untuk tahun 2024, melanjutkan kebijakan impor yang dimulai sejak 2023. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengonfirmasi bahwa proses impor telah berlangsung, dengan alasan utama adalah pemenuhan stok beras dalam negeri.

Selain itu, impor tersebut juga diarahkan untuk mendukung berbagai program, seperti penyebaran bantuan pangan beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar. Upaya ini merupakan strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, menjelaskan bahwa rencana impor sebanyak 5 juta ton tahun ini bersifat antisipatif dan akan disesuaikan dengan kebutuhan aktual. Ia menekankan bahwa keputusan tersebut akan tergantung pada hasil panen dan dampak fenomena El Nino terhadap sektor pertanian.

Menanggapi potensi krisis pangan global dan kompleksitas tantangan pertanian, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia berpotensi mengimpor hingga 5 juta ton beras pada tahun 2024. Pemerintah telah mengimpor 3,5 juta ton pada 2023, dan impor tambahan dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan menjelang pemilu dan menghadapi restriksi ekspor serta dampak El Nino.

Kebijakan ini merupakan langkah antisipatif untuk memastikan ketersediaan beras dalam negeri dan mengatasi potensi krisis pangan yang dapat mempengaruhi stabilitas sosial ekonomi dan politik di Indonesia.

Share:

0 Comments

Post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *