KonotasiNews.com - Putri Ajeng Wulan dalam webinar "Ngobrol Bareng Legislator" menjelaskan bahwa dalam menjual suatu produk melalui online agar aman adalah dengan beralih pada marketplace. Hal tersebut untuk menghindari penipuan.

Tingkat presentase internet di Indonesia saat ini mencapai 73,7 persen dari total penduduk. Saat diumumkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat meningkatnya covid-19, penggunaan digital menjadi hal primer bagi masyarakat Indonesia. Seluruh kegiatan dilakukan melalui virtual, termasuk kegiatan jual beli.

Namun dibalik semakin banyaknya pengguna digital tersebut, kian hari kejahatan semakin banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Sebab itu, seluruh masyarakat di Indonesia harus di edukasi agar dapat aman saat berjualan online.

"Jumlah konsumen belanja online di Indonesia yang menggunakan e-commerce mencapai 32 juta orang pada 2021. Jumlahnya melesat 88% dibandingkan 2020 yang hanya 17 juta orang," kata Pegiat Media Sosial Dimas Prakoso Akbar dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator yang diselenggarakan APTIKA Kominfo dan DPR, Selasa, 28 Juni 2022.

Oleh karena itu, Dimas memaparkan beberapa tips dalam jual beli online dengan mengetahui apa itu nilai jual produk, memakai strategi content marketing, membuat website toko online sendiri, memanfaatkan marketplace, dan aktif di media sosial.

"Serta Beriklan via media sosial, serta manfaatkan Word of Mouth Marketing," ucap Dimas.

Sementara itu anggota Komisi 1 DPR RI, A. Rizki Sadig juga mengatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia perlu memahami perkembangan dunia digital dan peraturan-peraturan yang ada sehingga saat menjual ataupun membeli berbagai macam prodak bisa lebih hati-hati.

“Kita semua perlu menggali pemahaman kita dan peraturan-peraturan terhadap perkembangan dunia digital, sehingga saat kita menggunakan digital dapat dengan bijak dan hati-hati, baik dalam menggunakan media sosial ataupun berjualan online," ucapnya.