KonotasiNews - Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami kenaikan aktivitas gunungapi setelah Gunung Karangetang berubah dari status Waspada menjadi Siaga. Sejumlah warga yang tinggal di sekitar gunung terpaksa mengungsi dari rumah mereka demi menjaga keselamatan mereka.

Aditya Gurasali, seorang petugas pemantau gunung api, mengungkapkan bahwa sejak Rabu (8/2/2023), Gunung Karangetang memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi dan mengalami guguran lava ke arah Kali Batang, Timbelang, dan Beha Barat. Sesekali, guguran lava juga meluap ke arah Kali Nanitu, Batuawang, dan Kahetang.

Menurut Aditya, seismik masih didominasi oleh gempa guguran dan para pendaki, pengunjung, masyarakat, dan wisatawan diharapkan untuk tidak beraktivitas dan tidak mendekati area sekitar gunung dalam jarak 2,5 km dari kawah utama dan 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara. Masyarakat sekitar Gunung Karangetang diminta untuk tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang berkaitan dengan erupsi gunung.

Untuk mengurangi ancaman bahaya, Aditya menyarankan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang untuk waspada terhadap ancaman aliran lahar saat musim hujan.

Hingga Kamis (8/2/2023), ada 16 kepala keluarga atau 73 orang yang mengungsi ke Gereja Dompase, Kampung Dompase, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Kita berharap situasi ini akan segera reda dan masyarakat dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.