KonotasiNews.

KonotasiNews.

Menyajikan Berita Berimbang. Menerapkan Kaidah-Kaidah Dan Kode Etik Jurnalistik. Mengedepankan Nilai-Nilai Nasionalisme Demi Persatuan Dan Kemajuan Republik Indonesia.

  • Zucchini Noodles: Menikmati Masakan Rumahan, Mie Sehat Tanpa Gluten
  • Scallops Goreng dengan Saus Vanilla ala Napa dan Sonoma
  • Ayam Oseng Bawang Krispi: Paduan Lezat Oseng Bawang dan Ayam Goreng Renyah
  • Ube Brulee: Dessert Eksklusif dengan Sentuhan Ubi Ungu
  • Jalangkote Makassar: Petualangan Kuliner di Tanah Sulawesi
  • Summer Fruit Salad: Camilan Sehat dan Segar!
  • Sushi Crepes: Dessert Unik yang Menyajikan Kelezatan Crepes dan Whipped Cream
  • Burrata Manis dan Pedas: Kelezatan Creamy dengan Sentuhan Jeruk dan Kuah Madu

Get In Touch

Cerita Korban Selamat Dari Tabrakan Maut Cibubur

KonotasiNews, Cerita Korban Selamat Dari Tabrakan Maut Cibubur

KonotasiNews.com - Pria bernama Firas Firdaus (28) menjadi salah satu korban selamat dari kecelakaan maut truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Ia sempat terseret sekitar 100 meter hingga membuat kakinya terjepit motor dan kakinya baret.
Firas mengatakan, saat kejadian, ia tengah mengendarai motor untuk pulang kerja ke kawasan Cileungsi, Bogor. Saat sampai di lokasi kejadian, ia mempelankan kendaraan karena kondisi lampu merah dan kendaraan lain pun berhenti.

"Tiba-tiba itu ada suara berisik tuh sebelum lampu merah, jalan turunan jalannya bergelombang, 'guduk, guduk, guduk', nah nggak lama sepersekian detik saya terseret, motor saya keseret. Setelah berhenti depan dealer Suzuki sebelum lampu merah, berhenti tuh udah nggak keseret, saya lihat ternyata truk Pertaminanya itu," kata Firas.

Firas mengaku terseret truk Pertamina itu sejauh hampir 100 meter. Akibat dari insiden itu, Firas mengalami lecet-lecet di kaki kananya.

"Hampir 100 meter keseret, jadi kaki kanan saya lecet itu karena keseret aspal. Jadi sepatu sama celana panjang saya tuh sobek habis," ucapnya.

Dia melihat kaca truk tangki Pertamina sudah pecah sesaat setelah berhenti terseret. Lalu, ia melihat kakinya terjepit motor hingga tak bisa berdiri karena motor yang dikendarainya tersangkut di bemper truk tangki tersebut. Ia pun teriak minta tolong.

"Posisi jatuh pas keseret itu, cuma tangan masih nempel di stang. Sampe berhenti badan saya masih bisa ini, nggak di bawah mobil truk, cuma yang kejepit kaki kanan saya. Tapi di atas motor saya itu ada truk. Kalau kejepit motor sih saya bisa menyelamatkan sendiri, tapi ini atasnya kan berat (truk), jadi butuh pertolongan. Saya teriak 'tolong, tolong, tolong', alhamdulillah warga sekitar ada yang nolong," ujarnya.

Firas berhasil dievakuasi warga dengan cara ditarik badannya. Menurutnya, ia pertama kali dihampiri oleh sosok pria yang mengaku bekerja sebagai badut berkostum Iron Man di lampu merah Jalan Transyogi Cibubur untuk diberi pertolongan.

"Jadi sebetulnya agak lama, satu menit nggak ada yang berani nolongin. Tiba-tiba yang suka (jadi) badut Iron Man itu, tapi dia lagi nggak pake kostumnya. Dia teriak 'tolong bapak-bapak ini masih bisa kok kakinya nggak berdarah' mungkin yang lainnya takut saya udah pendarahan, ini kan saya belum lecet berdarah. Saya teriak karena saya masih bisa ini… kalau kelamaan kan saya bisa patah tulang," katanya.

"Setelah saya nenangin diri, minum, saya tanya 'Mas itu siapa?' 'saya yang biasa ini suka badut-badut Iron Man' makannya istri saya cerita Aa Iron Man. Jadi dia yang gerakin warga di situ 'ayo tolongin bapak ini'. Si Mas Iron Man itu nenangin saya, 'Mas, minum dulu' dikasih Betadine dulu," tambahnya.

Tak berselang lama, setelah dievakuasi ke pos satpam dekat TKP, kakak Firas pun datang menjemput dan dibawa ke klinik terdekat untuk penanganan medis lebih lanjut. Kini, Firas yang masih trauma atas insiden maut itu tengah menenangkan diri di rumahnya.

"Saya di rumah istirahat, ya ngeringin luka baret, nenangin diri karena masih syok trauma," imbuhnya.

Polisi masih menyelidiki kecelakaan maut ini. Dugaan sementara penyebab kecelakaan akibat rem truk Pertamina mengalami blong.

Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan informasi awal yang didapatkannya kecelakaan maut itu diduga akibat rem blong. Namun pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Masih terlalu dini, petugas masih di TKP. Dugaan sementara rem blong. Tapi harus dibuktikan lebih dahulu supaya objektif," kata Firman.

Share:
img
Author

KonotasiNews

0 Comments

Post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *